July 03, 2025 - BY Admin

PUSJIANSTRALITBANG TNI/CSSRD MENGHADIRI TRACK II NETWORK OF ASEAN DEFENCE AND SECURITY INSTITUTION (NADI) MEETING DI FILIPINA

Ketua Delegasi Pusjianstralitbang TNI menyampaikan bahwa penguatan kerja sama industri pertahanan ASEAN adalah kebutuhan strategis dalam menghadapi dinamika geoekonomi global.



Pusat Pengkajian Strategis, Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia (Pusjianstralitbang TNI)/ Center for Strategic Studies, Research and Development of The Indonesian Defence Force (CSSRD-TNI) menghadiri Track II Network of ASEAN Defence and Security Institution (NADI) Meeting di Alabang, Manila, Filipina pada tanggal 17 – 20 Juni 2025.



Track II NADI Meeting di Filipina ini diselenggarakan oleh National Defence College of the Philippines (NDCP) dan Office for Strategic Studies and Strategy Management (OSSSM) Angkatan Bersenjata Filipina.  Meeting ini dihadiri oleh 13 institusi think tank pertahanan yang berasal dari 10 Negara Anggota ASEAN.



Pusjianstralitbang TNI/CSSRD-TNI merupakan salah satu delegasi dari dua institusi dari negara Indonesia yang menghadiri acara tersebut.  Delegasi dari Pusjianstralitbang TNI/CSSRD-TNI diketuai oleh Laksma TNI Dr. Antonius Widyoutomo, S.H., M.Tr. Opsla (Dirjianstra Pusjianstralitbang TNI). Turut hadir sebagai anggota delegasi Pusjianstralitbang TNI/CSSRD-TNI yaitu Kolonel Kav Dino Martino S.I.P, M.H.I (Kabidjian OMP Pusjianstralitbang TNI, Kolonel Mar Ayub Wibowo, S.E., M.M (Kabidjian Kerma Pusjianstralitbang TNI, dan Semmy Tyar A., S.I.P., M.Si (Han).



Pada kesempatan kali ini, Laksma TNI Dr. Antonius Widyoutomo, S.H., M.Tr. Opsla menyampaikan presentasi dengan judul: Defence Industrial Collaboration Issues And Ways Forward.  Presentasi tersebut merekomendasikan:

  • Aktivasi dan penguatan fungsi ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC
  • Penunjukan “Lead Integrator” untuk proyek strategis regional.
  • Wajibkan skema offset dalam semua pengadaan dari luar ASEAN: lisensi, pelatihan bersama, investasi lokal.
  • Penguatan inovasi teknologi ganda (dual-use) dan peningkatan kapasitas SDM.

Kesimpulan dari presentasi tersebut adalah Penguatan kerja sama industri pertahanan ASEAN adalah kebutuhan strategis dalam menghadapi dinamika geoekonomi global dan Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi penggerak utama integrasi industri pertahanan kawasan.